Simulasi Kebakaran

Bismillah..
Sebelas jam yang lalu, terdengar suara gedoran-gedoran pintu dan teriakan seorang lelaki memanggil namaku berulang kali, "Sari, sari, sari, bangun, sari, sari, bangun, api, api, api dek". Saya yang belum cukup 2 jam terlelap, mendengar sayup-sayup suara itu hingga akhirnya setengah sadar menjawab "kenapa kak? Kenapa kak?". Lelaki yang adalah suami kak Tini berkata lagi, "Api dek, bangun ki, kebakaran disebelah". Saya yang mendengar kata "kebakaran" akhirnya tersadar sambil ling lung membangunkan Nur Islam yang masih pulas. Saking linglungnya saya mondar mandir tidak jelas di dalam kamar. Karena tidak jelasnya saya kembali bertanya ke Suami Kak Tini, "Kak apami yg kulakukan ini? Bingungka". Antara merasa bodoh, dan shock. Bingung mau ngapain, diluar jendela terlihat cahaya merah hingga ke atap. Dan Kak Tini pun menjawab "Selamatkan barang berharga mu".

Saya kembali masuk ke kamar dan berpikir, apa barang berharga ku? Nur Islam yg sedari tadi juga melongo depan lemari. Bingung barang apa yang akan diselamatkan, apalagi malam itu kostan gelap gulita karena listrik sengaja dipadamkan. Saya yang ingin menyalakan lilin, akhirnya mengurungkan niat. Yang terlintas hanya selamatkan tas, Hp, baju kerja, titipan Pak Arif. Lalu semerta-merta saya mengingat motor ku yang terparkir paling dalam.

Tak lama kemudian Nur islam selesai mengambil berkas dan barang yg menurutnya berharga dan menaruhnya dalam tas, lalu bertanya ke saya "Sari selese mi kita ambil barangta'?" Saya yang masih bingung hanya mengambil tas. Belum selesai kami berdua mengganti pakaian, terdengar kabar kalau apinya sudah padam. Alhamdulillah.. Kami masih dilundungi olehNya. Saya dan Nur islam pun akhirnya tertawa. Lalu segera keluar melihat kostan yang katanya kebakaran.

Diluar kostan, beberapa tetangga sudah berada dijalanan sambil memeluk dokumennya. Ada yang hanya memakai sarung, celana pendek, dengan gaya khas mereka ketika tidur. Saya yang melihat itu, tersenyum dan menertawai diri saya. Kalau saja bukan nur islam yang mengingatkan untuk memakai jilbab, mungkin saya akan seperti ibu bapak itu yang hanya memakai pakaian tidur.

Setelah semua tetangga berkumpul, akhirnya saya, nur islam, kak Tini dan suaminya, serta Bpk & Ibu Kost mengklarifikasi kejadian. Ternyata tetangga samping kiri kostan saya, yang profesi sehari-harinya adalah menjual bakso, ketiduran ketika sedang memasak. Saking pulasnya si Mbak & Mas tidak sadar kalau masakannya itu sudah gosong hingga membakar wajan yang berisi minyak, kepulan asap di dalam rumahnya pun mereka tidak merasakannya. Untung saja Tetangga depan kostan saya melihat kepulan asap dari atas rumah si penjual bakso dan akhirnya membangunkan semua tetangga yang berada disekitarnya.

Mungkin ini sebuah peringatan, kami bersyukur apinya belum sempat membesar dan bisa dipadamkan. Alhamdulillah.. Setelah dipastikan apinya benar-benar padam, akhirnya semua orang kembali masuk ke rumah masing-masing. Saya dan Nur Islam pun kembali melanjutkan tidur

Sedikit pesan dari kejadian semalam, kalau tidur jangan terlalu seksi, yahhh.. Jangan hanya pakai tanktop dan hotpants. Toh kali-kali ada kejadian seperti ini kita tidak usah lagi mengganti baju.(∩⌣∩)

***
30 Agustus 2013
Pukul 12.20 Wita
Tonasa Site..
Masih shock.. 
Sent from SamuriBerry® on 3






0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.