Hanyut

Aku keras kepala, memang benar,, dan aku tak pernah kapok ataupun takut untuk melakukan hal yang kusuka.

***
Perjalanan snorkling kali ini betul-betul meninggalkan kesan yang mendalam bagiku. Gimana tidak??? karena keasyikan snorkling melihat ikan-ikan dan terumbu karang di dasar laut, aku tak sadar kalau ternyata aku sudah terbawa arus ombak.. Kapal yang aku tumpangi sudah jauh tak terlihat, hanya teriakan teman² memanggil dan menyuruhku untuk berenang kembali ke perahu yang terdengar samar-samar dari kejauhan. Namun karena arus ombak yang begitu kuat, aku memilih untuk stay cool dan mengapung saja menatap langit.. namun untungnya bukan cuman aku yang terbawa arus, dua temanku bernasib sama denganku. Si Suba yang awalnya ingin menolong Bayu yang tak tahu berenang, akhirnya ikut terbawa arus dengannya. Terdengar teriakan mereka yang terus memanggil namaku agar bergabung dengan mereka. hahaha.... AKu tetap cuek saja memandang langit, mengapung dan berdoa. *lumayan takut juga sih* apalagi setelah menengok beberapa kali ke belakang sepertinya ombak telah membawaku paling jauh. Karena aku tahu walau aku berenang sekuat tenaga, aku yakin tak dapat melawan arus ombak yang begitu kuat.

Yang ada dalam pikiranku hanyalah, Aku yakin teman-temanku yang berada di dalam perahu bersama bapak itu bakal datang menyelamatkanku sebelum aku akhirnya terbawa arus ke tengah lautan yang dalam. Walau kadang aku berharap, semoga ombak mendamparkanku ke tepian karang itu,, namun itu hal yang sangat mustahil. Satu-satunya yang bisa menyelamatkanku dengan kedua temanku adalah perahu yang membawa kami snorkling ke tempat ini..

Beberapa lama kemudian, akhirnya aku dan kedua temanku dipertemukan. entah aku yang berhasil berenang mengapung ke tempat mereka atau aku berhasil diam di tempat dan mereka yang terbawa arus ke tempatku. Bersyukur karena akhirnya aku tak sendiri lagi menatap langit. sesekali aku mengejek Bayu, dan bayu hanya bisa menjawab, "aku tak tahu berenang sari dan pelampungku sudah hampir terlepas" hahaha... Untungnya aku berhasil membujuknya untuk mengapung dan menatap langit, karena kasihan si Suba' yang terus di peluk erat sama Bayu. setelah Bayu berani mengapung dan melepaskan pelukannya dari SUba, Kami akhirnya berpegangan tangan, meilhat langit, dan saling mengejek untuk menutupi ketakutan masing-masing. hahaha...


Entah berapa lama kami mengapung dan menikmati teriknya matahari yang menyilaukan mata, akhirnya merekapun datang menyelamatkan kami. beberapa temanku yang berada dalam perahu hanya tertawa melihat kami bertiga. Namun kejadian hanyutnya kami bertiga tidak menghalangi rencana kami awalnya, kami tetap melanjutkan perjalanan snorkling ke tempat yang arus dan ombaknya tak terlalu besar. dan aku tak kapok untuk bersnorkling lagi, kecuali si Bayu.. lebih memilih melihat kami dari perahu dan mendokumentasikan perjalanan kami.. ^_^

kapal snorkling kami  
lokasi hanyutnya kami bertiga
pindah lokasi :D
 
dibawah tebing, berteduh dulu dari terik matahari \\^^//
ditangga pulang

oia, ada satu kejadian yang lucu.. sebelum kami bersnorkling, kami lagi hunting lokasi untuk bergifo ria dan tibalah mata para lelaki itu jelalatan. ckckck... ada seorang cewek *entah model atau apa* berpose  di tengah² pasir putih dengan mengenakan pakaian yang supeeerrrrrrr minim dan 3 kameramen memotret dirinya. Sontak mereka berhenti, melototi, dan  menggosipkan cewek tersebut tanpa menghiraukan diriku . ckckck... dasar lelaki >.< walau sebenarnya yang salah bukan mereka sih, tapi mereka malah duduk manis dan berpura² lagi berpose juga sambil melihat si cewek. ughhhh...

 ini dia pose mereka. ckckck...
menjadi orang yang paling cantik, hahaha

*Sebenarnya hasil kesepakatan kami ber-15, kejadian ini tak boleh dicerita ke siapapun, wkwkwk,, sorry prenk,aku langgar dulu yah* ^^v


Bira, 19-20 Maret 2011.
Perjalanan nekat bersama mereka Therry, Bayu, Sentot, Anca, Suba', Ary, Kail, Willy, Syahrul, Indra, Adit, Aan, Arief dan Ika.
Cerita ini sedikit lebay *mungkin* ^^v tapi itulah yang kurasakan saat itu

Maaf atas mimpi ini


Jika kau tahu tentang mimpi itu, apa kau akan marah padaku??? *semoga saja tidak*

Aku ingin memberitahumu tentang sebuah mimpi. Sebuah mimpi dari seorang yang amat teramat kau sayangi. Setelah apa yang terjadi pada kita setahun silam, Aku takut dan tak tahu harus berbuat apa... bahkan untuk menceritakan ini padamu.
***

Pagi itu. Dengan kebiasaan bodohku, melamunkan hal-hal bodoh tentang kisahku yang selalu bisa membuatku tersenyum sambil mengendarai motor. Bahkan terkadang membuat orang-orang yang melihatku melempar senyum balik padaku, padahal senyum ini kubuat hanya untuk diriku yang selalu memikirkan hal-hal yang –mungkin- akan terjadi dimasa akan datang. Sebut saja –khayalan-

Seperti hari ini, di jalan utama Teknik. Tiba-tiba dia yang dibonceng kakaknya berhasil mendahului dan berbalik ke arahku sambil mengulum senyum aneh yang pernah ku lihat. Ahhh... dia lagi. Dia akhir2 ini berhasil membuat degub jantungku tak karuan karena memikirkan nasib persahabatan kita.

***

Aku cuek. Ku berjalan hingga akhirnya aku berhasil duluan masuk ke sebuah ruangan tempat kita biasa ngumpul dan dia menyusuliku. Seperti biasa, aku akan duduk di sebuah kursi dan memakai laptop dan koneksi internetnya yang katamu dan dirinya, aku harus berhati-hati pada pemiliknya. Dia datang dan tiba-tiba tertawa. Sampai akhirnya dia menceritakan penyebab dia tertawa dan senyum lebar pagi ini.

Dia memimpikanku. Mungkin karena kebersamaanku dengannya akhir-akhir ini hingga akhirnya aku terbawa ke alam mimpinya. Maaf, aku tak bermaksud untuk dekat dengannya beberapa akhir ini. Ini semua karena sebuah project yang kalau saja hardisk laptopku tidak full, aku ingin mengerjakannya sendiri tanpa meminta bantuan dan pinjaman laptopnya. Dan aku yakin kau sudah tahu alasan itu.

Tapi tunggu dulu, kau tak perlu khawatir, mimpinya tentangku berbeda dengan mimpinya tentang seseorang yang kerap kali dia cerita padamu. Tentang seseorang yang selalu berhasil membuatmu cemburu padanya. Namun sebersit pertanyaan kecil hadir dalam benakku, apakah dia akan menceritakan mimpi ini padamu juga? Aku ragu..

Dia bercerita dalam mimpinya, aku dan dia akan MENIKAH... Betapa kagetnya diriku... Dia menceritakan kisah mimpinya semalam sambil tertawa dan berusaha mengingat semua potongan-potongan yang sempat terlewati. “Sudah, jangan diingat lagi” kataku padanya yang tiba-tiba diam dan tetap berusaha mengingat kembali mimpi itu. “lucu saja. Padahal semalam aku tidak memikirkanmu sama sekali

Dia lalu melanjutkan ceritanya. Ternyata di alam mimpi, Orang tua kami ternyata sudah saling mengenal hingga akhirnya kami dijodohkan setelah orang tua kami tahu kalau dia itu naksir denganku.  Entah Bagaiamana ceritanya, akhirnya hari itu datang juga, Aku dan dia berada dalam sebuah pelaminan, memakai pakaian adat Khas Makassar.  Sebelum prosesi Ijab Kabul, aku menjauh darinya berusaha berbicara pada ayahku. Dia hanya melihatku. Entah apa yang aku perbincangkan hingga akhirnya aku kembali duduk disampingnya. Dan ketika sang penghulut menanyakan kembali bagaimana kelanjutan pernikahan ini, aku hanya terdiam dan akhirnya dialah yang mengambil keputusan. Dia menolak pernikahan ini dan kami TIDAK JADI menikah.

Alhamdulillah,, syukurlah,, kusuka endingnya. Hahaha...” kataku padanya. Aku dan dia hanya tertawa. Kau tahu?? Aku sangat lega, sangat senang dan sangat bersyukur atas akhir mimpi itu. Aku ingin memberitahumu, ingin menceritakan mimpi ini padamu. Ingin ada kau disaat dia menceritakannya padaku hingga tidak terjadi kesalah pahaman.

Namun setelah aku membaca beberapa tulisanmu, aku ragu. Jangan sampai kau membuat sebuah tulisan yang Subjectnya ditujukan padaku. aku tak mau merusak kepercayaanmu. Aku janji tak akan mengkhianatimu.

Semoga kau tak salah paham.

***

08:23 a.m March, 31 st 2011

Sebuah cerita kecil setelah membaca tulisan  
 “Jangan Mimpikan Dia Malam Ini”


Diberdayakan oleh Blogger.