Desa Lakkang part II

Seperti yang telah ku ceritakan pada tulisan sebelumnya “Jogging di Bunker Jepang". Suasana sejuk, rindang, nyaman, bebas polusi asap kendaraan dan berbagai pemandangan indah yang ternyata mudah dijangkau di tengah kota Makassar yang padat dan sering macet ini membuatku tidak pernah bosan untuk mengunjunginya. Setelah aplotan foto di kampung sebelah dan updetan blog ku sebelunya, banyak requestan teman yang ingin ditemani untuk berjalan jalan dan poto session disana, beberapa di antaranya yaitu Mirna dan kak Atho yang akhirnya kutemani untuk jalan-jalan tak jelas lagi. Hihihi….

Setelah menghubungi 3 orang terpenting kali ini *Mirna, Cha dan kak Atho* Akhirnya, penjelajahan dan foto session di desa lakkang jatuh pada hari kamis 24 februari 2011, yang di ikuti oleh enam orang peserta yaitu Mirna dan Kak Atho bintang utama kali ini yang ingin sekali kesana, Cha’ si photographer, serta 2 orang junior zamzam dan uthy yang berhasil termakan hasutanku untuk ikut berjalan bersama kami.

Kalau sampai di desa ini, ada beberapa view yang aku suka datangi dan menurutku wajib aku lewati.
1. Bunker Jepang

Sebenarnya bukan bunkernya yang ingin ku lihat. Tapi, di daerah bunker jepang itulah banyak terdapat pohon bambu. Aku suka menatap deretan pohon bamboo, mebuat pikiranku tenang. Tapi kadang yang terbayang dalam pikiranku ada sosok manusia berbaju putih yang munculdi sela sela pohon bambu… hahaha….

Uthy, cewek manis berbaju putih ^^v


2. Rumah seng

Tiap kali aku melewatinya, aku akan berhenti dan memandanginya lama. Rasanya ingin sekali aku memasuki rumah itu dan berkenalan dengan para penghuninya. Hmm.. Rumah ini selalu mengingatkanku pada potongan-potongan kenangan masa kecilku dulu.


3. Hamparan Sawah

Sebenarnya di samping rumahku juga ada sawah. Tetapi aku tetap tidak bosan melihat hamparan sawah dan bergila foto disana.


4. Perahu nelayan

Kalau ini sebenarnya disepanjang perjalanan ke desa lakkang, kita bisa melihat nelayan dan perahunya.. Namun terkhusus di desa lakkang ada satu tempat dimana banyak perahu nelayan yang diparkir dan kita bisa menaikinya. Biasalah, para model mencari instrument yang bisa dijadikan objek foto. ^^v


Oia, ada satu hal yang paling menarik jika kamu mendatangi desa ini. Anak-anak kecil penduduk desa Lakkang ini akan bermunculan satu demi satu dan mengikutimu kemana saja. Bahkan mereka rela dijadikan objek foto dan mengantar kami pulang kembali ke dermaga.



Berikut hasil jepretan tanganku dengan beberapa model yang beruntung. :p
  • Mirna Andriani, EagleQueen, AineBlume, Emongila, a.k.a Sisi yang selalu mengajarkanku menuangkan perasaan dalam sebuah karya tulis *baca : lebay* ^^v




  • Yang tertangkap, my favorite view selama perjalanan.




  • Sepatuku cu’mallak. My favorite shoes hanya seharga 30.000. Kelebihan, bersahabat dengan cuaca. Kekurangan, sering membuatku terpeleset dan jatuh di muka umum. But I love it…

Last but not least, ada pesan seorang ibu penduduk desa Lakkang ini. Katanya, hari Jumat 25 Februari 2011 akan diadakan rapat mengenai para turis yang akan berkunjung ketempat itu dikenakan wajib lapor. Dari hasil analisa Samuri Chan, Mungkin ini dikarenakan para anak penduduk yang mengikuti para turis berjalan mengelilingi desa dan ibunya yang khawatir dengan anaknya yang tak kunjung pulang bermain selama lebih dari 2 jam. Dan ternyata, agenda rapat itu diadakan setelah kedatangan anak WS yang datang hari Ahad lalu. Padahal kami tidak mengganggu hanya sempat bertanya-tanya sedikit dan berkeliling foto. Hihihihi.. Entah bagaimana hasil rapat dengan para penduduk desa tersebut, yang penting saya udah mengunjunginya. :p
Diberdayakan oleh Blogger.