Testpack negatif, kapan positif ya?

Muth, kenapa tambah kecil saya lihat nak?
Sudah isi mi kah?
Sudah tinggal mi?
Hamil mi muth?

Pertanyaan om, tante, nenek, kakek, sepupu hingga teman tiap kali bertemu dengan saya, dan hanya bisa menjawab

Wahh kecil? Beratku sj sdh 49 Kg. 
Isi apa ini tante? Kalau Isi perut belum makan nih #mintaditraktir #ehh
Doakan tante semoga disegerakan. #jawabanserius

Jujur saja, kadang melow juga kalau ditanyaiin seperti itu. Apalagi ketika PMS, rasanya pengen cakar cakar tembok. Terkadang juga saya sendiri bertanya dan membandingkan dengan teman lain yang baru nikah, kenapa mereka sudah hamil duluan. Tapi klo ditanyain disaat saya lagi hepi hepinya, paling jawaban saya sambil bercanda dan senyum-senyum berdoa dalam hati. Hehehe

Namun saya menyadari disetiap pertanyaan yang ada pasti punya niat baik. Ini artinya banyak yang  care dengan muth.  Ketika muth meminta doanya, semuanya mendoakan muth dan menyemangati muth.

Sabar ya nak. InsyaAllah segera mi itu

Selain pertanyaan diatas,  pernah juga saya ditanyaain pertanyaan paling aneh oleh bukan keluarga atau teman dekat seperti,

Belum mau ki hamil?
Bukanji kita tunda kehamilan? 
Sengaja KB?

Ouh God, seandainya ingin punya anak semudah bikin adonan kue, setelah menikah pun rasanya pengen segera hamil. Tapi kan ya rejeki orang berbeda-beda. Perihal jodoh, rejeki, anak itu Hak Nya Allah.. Allah yg berhak memberi dan saya percaya Allah selalu memberikan sesuatu kepada hambaNya di waktu yang tepat, disaat kita benar-benar siap dan mampu menerima amanah tersebut 😇

***

11 bulan pernikahan, jangan ditanya sudah berapa kali saya selalu keGRan ketika telat haid. Telat sehari dua hari, langsung deh pagi harinya TP. hasilnya? Negatif.
Testpack Negatif
Di 7 bulan pernikahan, saya pernah sakit hingga lebih 7 hari. Mual dan pusing hingga rasanya mata pengen copot  dan kebetulannya lagi bertepatan dengan saya belum haid. Sebelum memutuskan mau periksa  ke dokter umum atau ke dokter kandungan, akhirnya saya memilih untuk TP dulu. Karena hasilnya masih negatif, saya pun memutuskan ke dokter umum. Dari hasil periksa tekanan darah, warna mata, detak jantung dan perut saya yang di pencet pencet, dugaan dokter adalah gejala maag. Setelah minum obat, tak lama haid pun datang.

Bulan Juli 2017 saya kembali merasakan mual, pusing hingga batuk-batuk disertai muntah  Tiap kali batuk pasti muntah. Hingga rasanya tidak nafsu makan. Lagi-lagi sakit tersebut bertepatan dengan telatnya haid saya. Dalam hati bertanya-tanya, apakah gejala maag saya kambuh lagi atau inikah dinamakan -cinta- hamil? Akan tetapi ketika dipagi hari saya TP hasilnya masih satu garis. Sediiiihhh.. padahal harapannya positif.

Akhirnya saya memutuskan untuk balik ke Makassar. Tiba di Makassar suami langsung antar ke klinik, konsultasi dengan dokter. Dokter umum kali ini baik, beliau nanyaain sudah nikah atau belum dan kapan hari terakhir saya haid. Setelah periksa tekanan darah, cek mata, dan perut di pencet pencet lagi, beliau belum berani ngasih kesimpulan lebih, apakah gejala maag atau ini adalah pertanda hamil. Dokternya ngasih resep obat yang aman buat ibu hamil, disaranin untuk konsumsi buah buahan dan sayuran serta dilarang banyak mikir. Kalau sakitnya masih berlanjut dan belum haid jg, dokter saranin untuk TP seminggu lagi. Kalau hasil TPnya dua garis, dokter menyarankan untuk periksa kembali. Senang? Banget.. 😆 namun rasa senang tersebut hanya bertahan selama 1 jam saja. Senyum manis saya langsung berubah ketika saya merasakan kebelet pipis dan ketika pipis ada darah, DARAH? Artinya Saya Haid?? 😭

 ***

Sudah 8 bulan sejak menikah siklus haid saya selalu mundur, padahal ketika masih gadis biasanya maju. Saya pun bertanya-tanya, ada apa? Telat tapi tidak pernah tinggal. Apakah ada kelainan di rahim saya?

Tepat 25 Agustus 2017 saya memberanikan diri ke dokter kandungan untuk USG. Saat saya di USG tampak terjadi penebalan dinding rahim, yang jika sel telur saya dibuahi sperma, ada kemungkinan besar saya bisa hamil. Dan dari hasil USG, rahim  saya tidak ada tanda-tanda penyakit lain. Saran dokter agar lebih sering lagi HB dengan suami di masa subur. Hindari stress, jangan capek. Perbanyak konsumsi buah dan sayur, serta berdoa agar segera diberi momongan.

USG pertama kali
Ada sedikit rasa lega ketika mengetahui kondisi rahim saya. Alhamdulillah. Target selanjutnya adalah menjaga pola makan dan hepi hepi agar tidak mudah stress dan capek.

Tidak hanya disitu, mertua  pun ikut membantu saya memberikan ramuan dari beberapa akar tumbuhan dan batang pohon untuk diminum. Khasiatnya adalah menghilangkan rasa nyeri ketika haid sehingga peluang untuk hamil pun sangat besar. Dan benar saja, setelah minum ramuan tersebut saya tidak merasakan nyeri haid baik sebelum dan ketika saya haid. Walau berharapnya tidak haid tapi semoga saja khasiatnya manjur. Gak apa-apa haid dulu, lalu nyerinya hilang dan habis itu tinggal. Aamiinn..

Mohon Doanya.. semoga kami segera diberi momongan. Aamiinn Ya Rabb 🤗

Bulukumba, 17.10.17
Dibuang sayang..

Diberdayakan oleh Blogger.