Nunggu apa lagi, Sar?

Hari ini, listrik site tiba-tiba padam karena terjadi trip di Existing. Berhubung gak lama lagi jumatan, akhirnya AF personnel pun memilih untuk mempercepat ke lokasi mesjid Tonasa untuk jumatan & mengantar Bu Anna & saya ke Bank.

Seperti biasa, diperjalanan pulang akan terjadi percakapan tentang status saya yang masih single untuk disegerakan menjadi double. Maklum, Pak Rahmat, Pak Bai, Pak Syam & Bu Anna sudah menikah & dikarunai anak.

Percakapan yang sangat kusukai, karena pada akhirnya beliau semua memberi nasehat untuk saya kedepannya.

Dan inilah beberapa potongan percakapan Pak Rahmat yang masih terekam dalam ingatan ku..

***

Jadi Sar, jangan pernah mau jatuh cinta, tapi coba bangun cinta.
Kalau jatuh itu gak enak Sar, sama aja kita sengaja nginjak lobang. Nah klo bangun cinta? Kamu bakal ngehindarin lobang karena sudah tahu ada lobang disitu.

Contoh lain, pilih mana? Dipukul atau terpukul. Dipukul itu lebih gak sakit dibanding terpukul, kenapa? Karena qta tau siapa yg pukulin qta, klo terpukul? Hayooo belum tahu kan..

Pernah dengar gak tentang pilihan seperti ini;
Kamu pilih mana? Mencintai yang dinikahi atau menikahi yg dicintai?
Dalam Islam itu yang ada hanya pacaran setelah nikah. Jadi pilihan yang bener itu mencintai yg dinikahi, karena setelah menikah, kamu akan belajar membangun cinta dengan suami/istri mu, mulai saling mengenal satu sama lain, jadinya yah kamu awalnya kayak pacaran tapi ini kamu sudah nikah. Mau gelap2an berdua? Mau nonton midnight berdua? Mau jalan2 berdua? Mau mandi bareng berdua? Mau ngapain aja yah gak ada yang larang.

Asal kamu tahu aja Sar, Nikah itu Enak. 5 % Enak. Trus 95 % nya apa?
SANGAT ENAK. Hahaha..

Nah sekarang gimana untuk nimbulin keinginan mau cepet nikah? Bergaul lah sama orang2 yg sudah nikah, pasti ketularan pengen nikah, klo gaulnya sama bujang mah lama2 kamu asyik sendiri.

Sar, pernah dengar cerita ini gak?
Jika kamu disuruh milih, antara Orang tua, suami/istri, atau anak kamu. Kamu pilih mana yang duluan mati?
Kalau milih orang tua dulu itu wajar, trus disuruh milih lagi antara suami dan anak? Kalau kamu pilih anak dengan alasan karena bisa bikin lagi itu juga ada benarnya. Asal kamu tahu, Orang tua & anak itu adalah karunia dariNya. Sedangkan pasangan mu? Kamu sendiri yang mencarinya.
Bayangin saja, hanya ijab kabul yang mampu mengguncang arsy Allah. Selain itu, suami/istri kamu adalah nantinya orang terlama yang akan menemani mu. Anak setelah nikah juga akan jalani hidupnya dengan keluarganya. Jadi misal kamu dikasih umur 100 tahun hidup, 25 tahun kamu bersama orang tua mu, sisanya kamu akan hidup bersama pasangan mu.

Jadi sayang dan cintai lah suami mu kelak, Sar.

Umur mu sekarang berapa Sar? Jangan pernah kejar karir, jangan pernah mau berkarir dulu, jangan mau punya rumah, mobil dan lainnya dulu baru mau nikah. Enak sekali suami kamu nantinya.. Biarin dia yang cari, toh hak kamu nantinya dinafkahi sama suami. Mungkin sekarang umur mu masih 24 tahun, jadi masih cuek aja. Nanti kalau sudah 27 mulai bingung. Jadi supaya bisa cepat nikah, niatin dari sekarang, jangan nunggu umurnya 27 baru niat menikah. Nanti malah ketemu jodohnya diumur 30.

Udah sar,, nunggu apalagi?

#dalam hati membatin, belum ada yang datang melamar Pak# (∩⌣∩)

***

Jumat barokah,, 18 Okt 2013
Sepanjang jalan Biringere-Biringkassi, Pangkep.
Lalu teringat percakapan 2 hari lalu dengannya
"Nikah lah dengan niat menyempurnakan agama mu, Muth"
 
Sent from SamuriBerry® on 3

1 komentar:

  1. uyeee..tulisan provokatif :p
    makasih ya de' sudah mengingatkan *uhuk

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.